BERITA UTAMA
DAERAH
TNI-POLRI
0
Kodam II/Sriwijaya Klarifikasi Salah Tangkap Brimob Polda Sumsel
Sumsel.suarana.com - Kodam II/Sriwijaya memberikan klarifikasi terkait kesalahan penangkapan kepada salah satu anggotanya, atas nama Pratu Handika Novaldo, NRP 31200140341100, oleh personel Brimob Polda Sumatera Selatan di depan SPBU Hotel Amaris, Minggu dini hari (31/08/2025).
Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf E.S Putra Siregar menegaskan bahwa, prajurit tersebut sama sekali tidak terlibat aksi unjuk rasa maupun provokasi, melainkan sedang mencari makan dan mengisi BBM motor saat peristiwa terjadi di SPBU.
Kapendam II/Sriwijaya menjelaskan, peristiwa bermula pada Minggu, 31 Agustus 2025, dini hari. Saat itu, Pratu Handika Novaldo yang tengah mengikuti Latihan Kader Pelatih Pencak Silat Militer (Latkadertih PSM) di Palembang, keluar dari Baterai B Yonarhanud 12/SBP Asrama Pakjo bersama temannya, Diki, untuk mencari makan.
Pada pukul 03.45 WIB, keduanya tiba di Mie Gacoan Demang, depan Hotel Amaris, untuk makan.
Selesai makan saat menjelang Subuh, mereka menuju kembali ke asrama dan sempat mengisi BBM di SPBU Hotel Amaris.
Saat itu, seorang warga sipil mengingatkan agar tidak melewati bawah flyover Polda karena ada operasi penertiban massa. Pratu Handika memutuskan berhenti di depan SPBU.
Tak lama kemudian, rombongan Brimob melintas di Jalan Demang. Personel Brimob turun dari mobil dan langsung mengambil kunci motor Pratu Handika sambil berkata: “Ayo, ikut! Angkat, angkat, angkat!”
Pratu Handika menjelaskan bahwa, dirinya bukan peserta demo dan merupakan anggota TNI. “Pak, saya di sini cuma cari makan. Saya anggota juga, Pak.”
Namun, salah satu personel Brimob menanggapi: “Oh, kamu anggota?. Kamu yang provokator berarti!”
Anggota Brimob kemudian berupaya memfoto Pratu Handika, namun yang bersangkutan menolak. Bajunya ditarik, tangannya hendak diborgol, dan meskipun sudah menjelaskan dirinya tidak terlibat aksi, Pratu Handika tetap diamankan.
Situasi sempat mereda ketika Peltu Ahmad Sofyan dari Kodim 0418 Kota Palembang yang sedang mengisi BBM di lokasi menghampiri rombongan Brimob. Peltu Ahmad meminta personel Brimob memeriksa lebih teliti: “Coba tanya baik-baik, benar nggak anak ini ikut demo,” kata Peltu Sofyan.
Pratu Handika kemudian menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) TNI sebagai bukti. Namun, pihak Brimob masih sempat menuduhnya ikut memprovokasi massa, bahkan merekam video saat proses pemeriksaan berlangsung. Setelah situasi tenang, Pratu Handika diperbolehkan kembali ke asrama.
"Kami yakinkan bahwa, Pratu Handika Novaldo sama sekali tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa," ungkap Kolonel Inf Putra Siregar.
“Pratu Handika sedang menjalani Latihan Kader Pelatih Pencak Silat Militer (Latkadertih PSM) di Palembang. Saat kejadian, ia hanya keluar mencari makan dan mengisi BBM bersama temannya. Setelah terbukti tidak terlibat yang bersangkutan dilepaskan dan kembali ke asrama,” jelasnya.
Danyonkav 5/DPC Mayor Kav Sahid Winagiri pada kesempatan pertama segera mengambil langkah koordinasi kepada Dansat Brimob Polda Sumsel Kompes Pol Susnadi, dimana pada hasil pertemuan tersebut diakui oleh pihak Brimob bahwa Pihak Brimob telah salah mengamankan anggota yang kebetulan berada di lokasi kejadian (SPBU Jalan Demang lebar daun Palembang).
Pangdam II/Swj juga menekankan bahwa pentingnya koordinasi antar instansi baik Militer maupun Sipil, guna menghindari kesalahpahaman dalam bertugas.
. Editor: Junaidi
Via
BERITA UTAMA