BERITA UTAMA
DAERAH
DUNIA PENDIDIKAN
0
SMAN 1 Muara Sugihan Manfaatkan Daun Gugur Menjadi Pupuk Organik
Banyuasin | Sumsel.suarana.com - Sekolah Menengah Atas Negeri satu kecamatan muara Sugihan kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan mulai memanfaatkan sampah berupa daun kering yang gugur dari tanaman pepohonan sekiranya untuk diolah menjadi pupuk organik.
Menurut keterangan dari pihak sekolah menengah atas yang berlokasi di desa Cendana Kecamatan Muara Sugihan ini, Pupuk Organik dari Sampah Daun yang Gugur merupakan Solusi Ramah Lingkungan untuk Pertanian Berkelanjutan, Senin ( 16/6)
Wawan Budiyanto S Pd. Menerangkan bahwa Sampah daun yang gugur sering kali dianggap sebagian besar masarakat sebagai limbah yang tidak berguna, terutama di lingkungan perkotaan dan perumahan.
"Daun-daun kering ini biasanya hanya disapu dan dibakar atau dibuang begitu saja. Padahal, daun gugur menyimpan potensi besar sebagai bahan baku pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi pertanian. Pengolahan sampah daun menjadi pupuk organik merupakan langkah nyata dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan pelestarian lingkungan" terangnya.
Menurut dia Pupuk organik dari daun gugur memiliki banyak keunggulan dibandingkan pupuk kimia. Selain ramah lingkungan, menurutnya pupuk ini mampu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, dan menyediakan unsur hara secara alami dan berkelanjutan.
"Proses dekomposisi daun oleh mikroorganisme menghasilkan humus yang kaya akan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan sehat" jelasnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa Proses pembuatan pupuk organik dari daun gugur tergolong mudah dan murah. Daun-daun yang sudah kering dikumpulkan, dicacah kecil-kecil, lalu dicampur dengan bahan tambahan seperti air, tanah, dan mikroorganisme pengurai (bisa berupa EM4 atau bahan alami seperti air cucian beras).
"Campuran tersebut dibiarkan terurai dalam komposter atau lubang tanah selama beberapa minggu hingga menjadi kompos matang yang siap digunakan. Proses ini tidak hanya mengurangi volume sampah organik, tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran sampah daun" tuturnya.
Pemanfaatan sampah daun sebagai pupuk organik menurut dia juga dapat menjadi solusi pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Dengan melibatkan warga, sekolah, dan komunitas dalam proses komposting, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dapat ditumbuhkan sejak dini. Selain itu, kegiatan ini bisa dikembangkan menjadi usaha ekonomi kreatif di bidang pertanian dan pengolahan limbah.
"Secara keseluruhan, pengolahan sampah daun menjadi pupuk organik merupakan inovasi sederhana namun berdampak besar. Tidak hanya mengurangi beban lingkungan akibat penumpukan sampah, tetapi juga mendukung produksi pertanian yang sehat, murah, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, sudah saatnya masyarakat mulai memanfaatkan daun-daun gugur di sekitar mereka, bukan sebagai sampah, tetapi sebagai sumber kehidupan baru bagi tanah dan tanaman" ungkapnya.
. Editor: Junaidi
Via
BERITA UTAMA