Kondisi Jalan Rusak, Kades Srikaton Siapkan 80 Kubik Tanah Merah Untuk Perbaikan

Banyuasin | Sumsel.suarana.com -- Puluhan siswa SMA Negeri 1 dan SMA Bhakti Bangsa kecamatan air salek kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan terlihat mengantri di jalan berlumpur desa Srikaton. (11/3/2025)

Tampak puluhan siswa yang mengendarai sepeda motor berbagai jenis harus bergantian dan berjibaku dengan kubangan lumpur saat melewati jalan poros yang merupakan lintas utama Palembang air salek  ini.

Menanggapi hal tersebut, Agung Tri Laksono S,pd. selaku kepala desa setempat mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan sebanyak delapan puluh kubik Tanah Merah untuk memperbaiki beberapa titik ruas jalan yang memang mengalami kerusakan akibat eksistensi curah hujan tinggi sejak Februari lalu.

Menurut "Agung sebelumnya telah direncanakan akan dilakukan perbaikan pada Senin lalu tetapi kondisi cuaca belum memungkinkan sehingga realisasi masih tertunda sampai saat ini, Agung mengatakan dalam waktu dekat perbaikan akan segera direalisasikan.

"Walaikumsalam, iya mas memang ada beberapa titik yang parah, rencana dari hari senin mau di beneri tapi cuaca tidak mendukung, besok kalo cuaca cerah sudah saya siapkan 80 kubik" terangnya saat dikonfirmasi wartawan via WhatsApp 

Kades Srikaton ini juga menjelaskan tentang dilema pemerintah Desa terkait jalan yang seyogyanya adalah jalan pemerintah daerah (Pemda) namun menurut dia masyarakat hanya tau jalan tersebut adalah jalan poros desa yang menjadi tanggung jawab pemerintah Desa untuk penanggulangan kerusakan yang terjadi, "Agung mengatakan akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi warga masyarakat pengguna jalan khususnya warga desa Srikaton itu sendiri.

Saat awak media mendokumentasikan kondisi jalan yang rusak tersebut seorang siswi yang terlihat kesal melewati jalan tersebut dengan lantang bicara "viral ke la mang jalan kami ini nah" sebut dia yang terlihat kesal 

Ironinya saat ini justru kegiatan belajar mengajar sedang padat padatnya diketahui baru mulai berjalan sejak tanggal 6 Maret lalu hingga para siswa siswi di kecamatan ini harus berjibaku dengan kubangan lumpur.

Selain itu terlihat pula antrian panjang beberapa mobil pick up yang terbenam di jalan ini, beruntung kekompakan driver yang saling membantu mengeluarkan satu demi satu mobil yang terpatri agar bisa melanjutkan perjalanan 

Menurut informasi dari masyarakat setempat kerusakan ini terjadi karena eksistensi curah hujan yang tinggi dan rusaknya jalan serupa juga terjadi di berbagai desa lainnya terutama jalan penghubung yang masih belum dilakukan pengerasan oleh pihak pemerintah.

. Pewarta: Junaidi