Gagal Panen Petani Jagung Rugi Jutaan Rupiah
Banyuasin |suarana.com- Akibat tanaman jagung gagal panen, petani di kecamatan muara Sugihan kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan kini mengeluh kesulitan permodalan untuk tanam padi karena dampak gagalnya panen jagung mereka telah rugi hingga jutaan rupiah
Hasil pantauan awak media di lapangan gagalnya panen jagung tersebut di akibatkan cuaca kemarau yang melanda saat tanaman jagung masih dalam proses pertumbuhan, meskipun tidak semua mengalami kerugian dimaksud hampir enam puluh persen menimpa petani khususnya di wilayah Desa tirta harja
Diungkapkan oleh slamet salah seorang petani di desa setempat jangankan mendapatkan keuntungan, tahun ini untuk mengembalikan permodalan saja petani sudah sangat kesulitan, jumat 11 oktober 2024.
"walaikumsalam
kabar baik pak
jagungnya zonk
kena kemarau iya pak modalnya aja nGaK balik"ungkapnya
Dirinya juga menjelaskan rata rata kerugian yang di alami petani jagung Muara Sugihan tahun ini mencapai angka tujuh juta rupiah per hektare nya, sementara modal awal yang di kucurkan berkirsar delapan juta rupiah per satu hektare tanaman jagung
"madal awal rata rata delapan juta" jelasnya
"kerugian tujuh Juta rupiah pak"bebernya
Selaku salah seorang petani yang juga alami kerugian material hingga mencapai jutaan rupiah Slamet berharap adanya pinjaman modal yang bisa didapatkan untuk dipakai sebagai modal tanaman padi yang sudah saatnya turun bibit
"pinjem modal
kalao bisa bantuu
buat tanam padi pak"keluhnya
Sementara salah seorang warga lainnya mengungkapkan pula ironi dari kegagalan panen yang di alami petani kerap menyebabkan masalah pinjaman uang panas kepada para rentenir.
Disinyalir gagalnya panen dapat menyebabkan petani akan terjerat hutang kepada rentenir, karena tidak memiliki modal lainnya untuk menanam padi tahun ini
Diharapkan dengan ini pemerintah kabupaten Banyuasin melalui Dinas pertanian maupun dinas ketahanan pangan dan hortikultura serta instansi lainnya dapat mencarikan solusi terbaik buat petani agar di tahun depan kejadian serupa tidak terulang dan petani bisa terhindar dari kebiasaan meminjam uang panas dari rentenir
Pewarta: Junaidi