BERITA UTAMA
DUNIAPENDIDIKAN
VIRAL
0
Dugaan Pungli di SMAN 1 Lalan Memanas, Komite Terkesan Plin-plan Memberikan Informasi
Muba | Sumsel.suarana.com - Kontroversi adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan oleh oknum oknum di Sekolah Menengah Atas Negeri satu kecamatan Lalan kini semakin memanas setelah beredarnya tiga pemberitaan yang terbit secara beruntun baru baru ini.
Menindaklanjuti hal tersebut awak media coba menghubungi serta meminta tanggapan dan konfirmasi terkait kepada kepala sekolah serta komite yang menjabat di sekolah menengah atas negeri dimaksud, (8/7/2025).
Supriyantoro selaku komite sekolah SMAN 1 Lalan saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa ia baru menjabat sebagai komite sekolah, menurut dia berawal dari rapat wali murid dilakukan pembahasan tentang sebuah bangunan yang mangkrak sebelum dirinya menjadi komite sekolah.
Seakan berdalih, Supriyantoro menyebut adanya dugaan Pungli yang beredar hanya sebatas sumbangan sukarela bagi wali murid yang mampu, bahkan terkesan plin-plan dari keterangan di pemberitaan sebelumnya ia menyebutkan bahwa tidak pernah ada penentuan nominal uang dalam sumbangan yang ia maksud.
>"Ya benar saya jadi komite baru.. Soal berita itu saya liat.. Kalu tanggapan saya.. Sebelum saya jadi komite ada bangunan yang belum selesai pondasi.. Kemudian kami mengadakan pertemuan wali dan membahas.. Bagaimna dengan bangunan itu mau dilanjutkan apa tidak.. Dari wali minta penjabaran untuk bangunan.. Dan mereka meminta anggaran di bagi bantuan dari wali atau sumbangan bagi yang mampu.. Dilain sisi ngajukan proposal.. Dan para guru.. Dari komite sama sekali tidak memberi nominal.. Kami hanya mufakat i usulan bantuan yang para wali sumbangkan.." jelasnya
Bertentangan dengan informasi yang didapat awak media, komite sekolah ini menerangkan bahwa pungutan uang sebesar Rp 600,000 (enam ratus ribu rupiah) per siswa seolah tidak benar sama sekali, namun kalimat yang disampaikan kepada awak media seakan memperjelas bahwa sebelumnya sempat ada perselisihan antara pihak sekolah dan dirinya selaku komite.
>"Tentang nominal 600 rbu per siswa.. Itu tidak bisa dijadikan patokan pak.. Pribadi saya sendiri punya anak sekolah.. Dan saya tau seperti apa memenuhi kebutuhan anak.. Mangkanya kemaren saya tegas tolak pariwisata umum yang di bahas pihak sekolah.. Alhamdulillah tidak ada pariwisata umum.. Soal pemblokiran saya tidak bisa beri tanggapan.. Itu hal yang tidak terbuka.. Hanya 1 yang saya sesalkan mengapa pihak sekolah tidak ada kordinasi dengan saya selaku komite jembatan wali murid.. " terang dia
Terlihat dari ungkapan yang disampaikan olehnya supriyantoro menyebutkan bahwa pihak sekolah tidak berkoordinasi dengan dia selaku komite yang menjadi jembatan penghubung antara sekolah dengan wali murid, ironinya menurut dia sampai saat ini dirinya belum mendapatkan rincian biaya dari hasil sumbangan wali murid dimaksud.
>"Tidak kordinasi dalam pengelolaan bangunan.. Jadi saya sendiri tidak di koordinir bangunan akan berlanjut.. Selebihnya soal potongan itu kabar yang belum bisa ditanggung jawabkan.. Karna saya sendiri belum menerima rincian dari sumbangan sumbangan tersebut.." ungkapnya
Sampai tayangnya pemberitaan ini awak media belum mendapatkan konfirmasi terkait tanggapan dari kepala sekolah tersebut, sementara itu beredar kabar bahwa aktivis pegiat Anti korupsi Sumsel akan melakukan aksi demonstrasi ke dinas pendidikan provinsi Sumatra Selatan dan kantor gubernur apabila hal tersebut tidak segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
Pewarta: Junaidi
Via
BERITA UTAMA