BERITA UTAMA
DAERAH
HUKUM
0
Breaking News,, FMPL Lahat Bakal Melakukan Unjuk Rasa
Lahat |Sumsel.suarana.com - Puluhan Pemuda dan Aktivis yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Lahat (FMPL), hari ini, Rabu (2/7/25) bertemu dan berkumpul serta berdiskusi di kediaman Aprizal Muslim di Kelurahan Pagar Agung Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, Adapun yang hadir dalam kegiatan ini adalah Aprizal Muslim, Saryono Anwar, M. Aspril, Aris Toteles (Ayeng), Tubagus M Sukli, Nata Birohiri, Ishak Nasroni (Ujang), Hendri, M. Abdu, Harris Patumuna, Bambang, Saniwan Juarsah, Ivan, Ilham, Yeri, Elan, Yudi, Robi, Bambang M, Novita, Ferli Fauzi, Miguan dan beberapa nama lainnya.
Dalam sambutan pembukanya, Aprizal Muslim mengemukakan bahwa FMPl dalam waktu dekat akan mengadakan aski unjukrasa terkait beberapa hal yang sangat krusial untuk disampaikan pada pihak-pihak yang berkompeten. >"Saya akan fokus membahas serta menyiapkan data tentang realisasi dana Pokir yang ada di DPRD Kabupaten Lahat, sekaligus saya akan siapkan data-datanya", papar Aprizal.
Kemudian Saryono Anwar mengupas tentang IUP, IUPK serta HGU Wilayah penambangan batubara yang beroperasi di Kabupaten Lahat.
>"Karena kita ketahui banyak sekali kejanggalan-kejanggalan yang terjadi terhadap izin dan keteledoran prosedur eksplorasi batubara di Lahat. Karena itu, hal ini perlu kita sampaikan pada Pemerintah", ungkap dia.
Untuk di Bidang Pendidikan, Bambang Haryanto menyoroti hal terkait Pungli serta realisasi dana BOS di sekolah-sekolah sampai ke peng-anggaran proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Lahat. >"Kita kasihan dengan orangtua siswa yang selalu dibebani oleh iuran itu dan ini, karenanya kita akan luapkan ini melalui unjukrasa nanti", papar Bambang.
Terkhusus Ayeng, dirinya sangat fokus untuk menindak-lanjuti peristiwa ambruknya Jembatan di Desa Muara Lawai Kecamatan Merapi Timur akibat aktivitas transportasi batubara. >"Selaras dengan ungkapan Pak Bupati Lahat, bahwa kita mesti sampai ke Clas Action menyikapi kejadian luar biasa ini. Karena jembatan tersebut merupakan urat nadi pernghubung dua kabupaten, artinya sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan bersifat mendesak. Kita ingin ada orang (Pelaku Transportasi) yang bertanggung-jawab sesuai dengan aturan yang ada, jangan didiamkan saja. Kita minta supaya aktivitas transportasi batubara jangan dulu beroperasi, sebelum ada jalan khusus. Jika perlu kita gelar aksi penyetopan bersama masyarakat", tutur Ayeng.
Selanjutnya, Ishak Nasroni alias Ujang lebih tertarik untuk menyuarakan tentang realisasi Dana Desa (DD) dan Dana Kelurahan yang menurutnya sangat penting demi terwujudnya tujuan dari manfaat dana Negara tersebut.
>"Kita ini mengingatkan para Kepala Desa (Kades) dan juga lembaga Penegak Hukum, agar tidak terjadi penyalah-gunaan manfaat", urai Ujang.
Menurut Hendri S, dirinya juga akan mengangkat persoalan dampak lingkungan serta peraturan daerah terkait peredaran Minuman Keras (Miras), Narkoba dan Perda menganai hiburan malam hari.
>"Kan yang korban masyarakat juga, makanya kita mesti dorong pihak penegak hukum untuk menerapkan aturan sesuai dengan regulasinya. Terbukti, tadi malam ada kejadian saling tikam dan meninggal dunia akibat pengaruh Miras di tengah pesta malam hari", ungkap Hendri S.
Sementara Elan Setiawan menyebut, bahwa gerakan ini bukan semata-mata untuk memberikan penilaian negatif terhadap pemerintahan yang sedang berjalan saat ini. Akan tetapi menurutnya, hal ini perlu dilakukan demi kebaikan semua pihak supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di tengah masyarakat. >"Kita hadir untuk mengingatkan, baik itu aparatur penegak hukum maupun pihak legislatif dan eksekutif dalam menjalankan roda pemerintahannya. Sebab jika melihat kejadian ambruknya jembatan di Muara Lawai, maka menurut saya Lahat sedang tidak baik-baik saja", kata dia.
Setelah sejumlah materi disampaikan, tersimpul keputusan bahwa ke-semuanya itu akan sampaikan melalui aksi unjukrasa yang akan digelar FMPL dalam waktu dekat ini. (**)
. Editor: Junaidi
Via
BERITA UTAMA