Udang Galah Sungai Musi Terancam Punah

Banyuasin | Sumsel.suarana.com --  Udang Galah atau yang biasa disebut udang Rangga, hewan sungai musi Banyuasin Sumatera Selatan yang banyak diminati serta harganya yang relatif tinggi kini terancam punah.

Menurut keterangan yang diperoleh dari penduduk lokal yang bercerita tentang keberadaan hewan sungai ini dari tahun ke tahun semakin susah untuk di dapatkan menurut catatan investigasi sejak sepuluh tahun terakhir sangat jarang nelayan yang dapat dengan mudah memperoleh udang jenis ini (18/2)

"Suni seorang ibu lansia 65 tahun mengatakan bahwa pada jaman dahulu untuk mendapatkan udang jenis ini sangatlah mudah, para pencari cukup menyediakan alat tangkap (tanggok) berupa jaring yang diberi gagang sedemikian rupa, proses pencarian dan penangkapan pada masa itu pun menurut bik Suni sangatlah gampang yaitu tinggal serok di bawah enceng gondok yang hanyut di sungai.

"Atau bisa juga dengan umpan ikan asin kemudian diikat benang jahit sekitar panjang 50 centi diatasnya dikasih irisan sandal bekas untuk pelampungnya nah ketika udang mulai memakan' umpan irisan sandal itu terlihat agak tenggelam tinggal dipegang agak diangkat sambil serok dengan tanggok" tuturnya 

Baik Suni menerangkan bahwa sekitar tahun 80 an pencairan Udang Galah di sungai musi juga bisa dilakukan dengan jala, ada belet dan berbagai alat tangkap lainnya namun saat itu menurut dia harga udang sangatlah murah 

Senada dengan itu pula, Syafri (49) mengungkapkan bahwa bagi yang tahan menyelam udang Galah Sungai Musi bahkan bisa diperoleh dengan cara menangkap tanpa menggunakan alat bantu biasanya dilakukan pada saat air surut sembari mandi di sungai.

Berkurangnya jumlah hewan sungai ini disinyalir akibat kerusakan ekosistem serta banyaknya nelayan yang lebih memilih proses penangkapan cepat seperti penggunaan racun hama (insektisida, fungisida), melakukan penyetruman dengan aki dan mesin.

Hal ini tentu memerlukan perhatian khusus dari pemerintah agar keberadaan hewan sungai yang terancam punah ini dapat terjaga kelestariannya.

. Pewarta: Junaidi